Wanita Ini Masuk Islam Karena Menemukan Islam Adalah Agama Yang Paling Logis

Wanita Ini Masuk Islam Karena Menemukan Islam Adalah Agama Yang Paling Logis



Kisah Mualaf tentang perjalanan seorang Insan yang mencari kebenaran - “Sebelum memeluk Islam, saya hanya mengenalnya seperti orang kebanyakan, yakni Islam adalah teroris dan wanitanya berpakaian tertutup. Sayang sekali saya mendapati sebagian Muslim tidak mengamalkan ajaran Islam dan mereka tidak mewakili Islam dengan benar. Mereka memberikan gambaran Islam yang salah,” ujar Jasmine Crawford kecewa.

Warga New York AS ini mengungkapkan kekesalannya pada Muslimin yang justru mencoreng nama baik Islam. Namun, hidayah tak akan salah jalan.


Jika Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghendaki memberikan hidayah kepada seseorang maka tak ada yang mampu menghalanginya. Meski Jasmine mengenal Islam dengan imej yang buruk, ia justru mempelajarinya kemudian mendapatkan manisnya hidayah.

Ditayangkan dalam program “They Chose Islam” The Algerian TV, Jasmine mengisahkan perjalanannya menuju hidayah tersebut. Dengan imej Islam yang buruk di kalangan warga AS, Jasmine pun berkesimpulan Islam hanyalah gaya hidup semata, bukan agama. Ia pun amat tak tertarik dengan agama akhir zaman ini. Hingga kemudian, Jasmine memiliki teman Muslim.

Dari situlah, pandangan Jasmine mulai berubah. Tak hanya satu, ia pun kemudian bergaul dengan lebih banyak Muslim untuk lebih mengenal Islam. “Begitulah saya mengenal Islam karena saya memiliki beberapa teman Muslim,” ujarnya tersenyum.

Maka, dimulailah pencarian hidayah itu. Jasmine yang merupakan seorang Katholik taat mulai mempelajari berbagai agama. Tak hanya Islam, ia juga mempelajari Kristen dan Yahudi. Namun, di ujung pencariannya, ia memilih menjadi seorang Muslimah.

“Saya mempelajari berbagai agama. Awalnya saya bermaksud sekadar belajar. Tapi, semakin banyak saya belajar, semakin saya tertarik pada Islam. Saya kemudian memilih Islam karena saya percaya ini adalah ajaran yang benar. Saya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar membimbing saya dan memberi saya petunjuk,” ujarnya dengan mata berbinar.

Namun, Jasmine tentu tidak begitu saja menerima Islam. Dia juga tidak begitu saja mempercayai Islam. Terdapat hal yang menarik bagi Jasmine hingga ia memutuskan menjadi mualaf. Hal menarik tersebut yakni kelogisan Islam yang dapat terlihat dari kemurnian Al-Quran.

“Al-Quran yang tidak pernah berubah menjadi satu hal yang sangat penting bagi saya. Banyak bukti-bukti sains yang disebutkan di dalamnya dan semuanya dapat diterima akal. Islamlah agama yang paling logis,” tuturnya.

Jasmine pun kemudian bersyahadat pada 2010 lalu. Terdapat kalimat yang sangat ia sukai, yakni kalimat “Lailahaila Allah”, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Menurutnya, kalimat tersebut membuatnya terasa langsung berhubungan dengan Allah. Ia merasa sangat dekat dengan-Nya dan itu membuatnya bahagia. “Hal itu benar-benar membuat saya merasa bahwa Allah benar adanya,” kata Jasmine.

Setelah memeluk Islam, Jasmine pun tak merasakan adanya hambatan yang biasa menguji para mualaf. Keluarganya menerima bahkan mendukungnya menjadi seorang Muslim.

“Alhamdulillah, hubungan saya dengan orang tua sangat baik. Saya sangat mencintai mereka. Saat baru mempelajari Islam, ayah jatuh sakit karena kanker. Ayah meninggal pada Juli 2011 lalu. Ibu saya pun seorang yang sangat baik dan terbaik.

Alhamdulillah, dia membantu saya dalam banyak hal. Dia membangunkan saya untuk shalat Subuh, membelikan makanan halal untuk saya. Ibu benar-benar seorang wanita yang sangat baik dan cantik. Saya sangat dekat dengannya.

Hubungan kami sangat baik. Ibu saya pernah berkata, “Sendainya Islam membuatmu bahagia, dan kamu tidak menganggu orang lain, maka lakukanlah. Lakukanlah apa yang membuatmu bahagia,” tutur Jasmine bersyukur.

Selain itu, Jasmine pun tak merasa berat mengenakan jilbab di tengah-tengah masyarakat New York yang berpandangan negatif terhadap Islam. Menurutnya, jika memiliki keyakinan dan percaya diri maka hal yang sangat mudah bagi Muslim untuk hidup di New York meski sebagai minoritas. Baginya, sangat mudah hidup sebagai Muslim di New York. Ia dapat berjilbab bebas dan dapat mudah mendapatkan makanan halal.

“Jika kalian melihat apa yang dipakai orang saat ini, mereka mengenakan segala macam pakaian sehingga sebagian orang tak akan sadar jika Anda seorang Muslim. Memang banyak orang yang bertanya tentang keislaman saya, tapi saya melihat mereka sebenarnya sangat baik terhadap saya. Mereka tidak seburuk seperti yang saya pikirkan. Di New York, sangat mudah mencari apa yang kalian inginkan. Saya bisa memastikan di kota-kota lain tak semudah di New York. Saya merasakan amat senang menjadi seorang Muslim di Kota New York,” ujarnya.

Aktif Berorganisasi

Setelah memeluk Islam, Jasmine pun berkecimpung dalam sebuah organisasi Islam nonprofit, Muslim Education and Converts Center of America (MECCA). Ia sangat aktif dalam organisasi tersebut, belajar dan memberikan pelajaran, serta berbagi pengalaman dengan para mualaf baru. Ia pun merasakan menemukan keluarga baru di organisasi tersebut.

“Seperti berada dalam sebuah keluarga dan kita semua dalam kondisi yang sama, sebagai mualaf. Organisasi ini menjadi tempat yang besar, alhamdulillah. Mereka yang baru memeluk Islam datang ke sini dari berbagai tempat. Saya yang merupakan campuran warga kulit hitam dan putih bertemu dengan mualaf dari Irish, Afrika, dan India. Kami juga punya anggota orang Cina. Ada pula yang dari Spanyol, yang berkulit putih. Pokoknya kami punya berbagai ragam ras dan bangsa,” tutur Jasmine dengan senyum tersungging di wajahnya.

Di MECCA, Jasmine ikut andil dalam berbagai kegiatan seperti kelas shalat untuk mulaf, kursus bahasa Arab, serta kelas akidah dan fikih. Jasmine juga ikut mendakwahkan Islam dengan benar serta mengundang para Muslimin untuk menjalin silaturahim. Jasmine berbagi kebahagian sebagai seorang Muslim kepada para mualaf baru.

Subhanallah...
Muallaf saja sadar memakai Jilbab ya...
Kenapa kita ngga mau pakai ?


Source : Republika

Read More
Inilah Ciri Seorang Sahabat Yang Baik Dan Tidak Baik

Inilah Ciri Seorang Sahabat Yang Baik Dan Tidak Baik

Image : pixabay.com

Assalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya, 

“Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut.”

1.  Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan  jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.

2.  Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung-hitungkan (menyebutnya) .

3.  Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.

4.  Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.

5.  Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.

Dalam kitab al-Hikam ada menyebut, 

“Jangan berkawan dengan seseorang yang tidak membangkitkan semangat taat kepada Allah, amal kelakuannya dan tidak memimpin engkau ke jalan Allah.” Dalam satu hadis yang bermaksud, “Seseorang akan mengikuti pendirian (kelakuan) temannya, kerana itu tiap orang harus memilih siapakah yang harus didekati sebagai kawan (teman).”

Hati-hatilah atau tinggalkan saja sahabat seperti di bawah:

1.  Sahabat yang tamak   : ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.

2.  Sahabat yang hipokrit : ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.

3.  Sahabat pengampu : Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu.

4.  Sahabat pemboros dan suka hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka pesta, suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan.

Menurut ahli syair  : 
“Sesiapa bergaul dengan orang-orang yang baik, akan hidup mulia. Dan yang bergaul dengan orang-orang rendah akhlaknya, pasti tidak mulia.”

Bersahabat dengan yang lebih rendah budi dan imannya sangat berbahaya, sebab persahabatan itu saling pengaruh-mempengaruhi, percaya-mempercayai sehingga dengan demikian sukar sekali untuk dapat melihat datu memperbaiki kesalahan sahabat yang kita sayangi, bahkan kesetiaan sahabat akan membela kita dalam kesalahan dosa kekeliruan itu, yang dengan itu kita pasti akan binasa karenanya.

Jadi kesimpulannya carilah sahabat yang bisa mengajak dan membimbingmu kejalan Allah subhanallahu wa ta'ala.



Read More
Inilah Hukum Pelakor Atau Perebut Suami Orang Menurut Islam

Inilah Hukum Pelakor Atau Perebut Suami Orang Menurut Islam

Berikut adalah ancaman bagi orang yang merebut Suami Orang atau Pelakor. Sekarang marak kita dengar tentang Kata Pelakor atau istilah Merebut suami atau istri orang lain hingga berujung hancurnya rumah tangga baik itu dari pihak laki- laki dan keluarga perempuannya. Ya  pelakor atau singkatan dari perebut laki orang ini sekarang sering kita dengar di Media Sosial atau dimasyarakat umum.

image : pixabay

Seperti kita ketahui bahwa dalam Islam sebenarnya tidak pernah memberikan larangan seseorang untuk menyukai orang lain asalkan tidak dengan sesama jenis, sebab cinta itu adalah merupakan fitrah manusia yang memang bisa datang dengan sendirinya tanpa disadari atau tidak.

Akan tetapi yang menjadi permasalahan adalah  bila seorang wanita atau pria yang mencintai seseorang yang sudah berumah tangga dan berusaha mengganggu atau merebut pasangan dari sebuah keluarga terutama yang sering terjadi dari awalnya dari teman dekat yang akhirnya tumbuh benih cinta,  berarti itu sama saja dengan mengambil sesuatu yang bukan hak miliknya.

Dan dalam  hal ini tentunya dilarang dalam islam dan bukan termasuk pergaulan dalam Islam, karena dapat menyakitkan bagi keluarga tersebut. 


Perlu diketahui Hukum cinta menurut Agama Islam dan juga merebut suami orang dengan cara bertujuan untuk merusak rumah tangga supaya dia bisa menikah dengan orang tersebut adalah haram hukumnya.

Hal ini berdasarkan dari hadits Abu Hurairah radiiyallahu. 

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah bersabda “Barang siapa menipu dan merusak (hubungan) seorang hamba dari tuannya, maka ia bukanlah bagian dari kami. Dan barang siapa merusak (hubungan) seorang wanita dari suaminya, maka ia bukanlah bagian dari kami”.

Dengan hadits diatas sudah sangatlah jelas oleh karena itu Imam Abdurrahman Al Juzzairi telah kembali memberi penegasan jika agama Islam memberi larangan, untuk berbuat hal yang merusak hubungan suami istri dan menjadi dosa yang berat di sisi Allah.


Pendapat para Ulama

Ada beberapa Ulama yang mempunyai perbedaan pendapat  dalam menyikapi seseorang yang merusak hubungan diantara suami dan istri.

Ulama Kalangan Madzhab Maliki Berpendapat :  
Ulama dari kalangan madzhab Maliki menyatakan jika sesungguhnya orang yang sudah merusak istri orang lain supaya bisa menikahi wanita tersebut sesudah dicerai, haram hukumnya untuk orang tersebut menikahi wanita itu sampai kapanpun.

Ulama Madzhab Chanafi dan Syafi’i Berpendapat :
Ulama dari kalangan madzhab Chanafi dan syafi’i berpendapat jika seseorang yang sudah merusak istri dari suaminya, maka boleh dinikahi sesudah dicerai namun masuk ke dalam golongan orang fasiq dan paling ma’siat dan lebih buruk dosanya menurut Allah di hari kiamat.


Berikut ini penjelasan berdasarkan Hadist Rasulullah SAW terkait bagaimana hukumnya seorang wanita yang merebut suami orang, antara lain:

Hadits Muttafaq a’laih
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seorang wanita meminta (kepada suaminya) agar sang suami mencerai wanita lain (yang menjadi istrinya), dengan maksud agar sang wanita ini memonopli ‘piringnya’, sesungguhnya hak dia adalah apa yang telah ditetapkan untuknya sesuai dengan kedudukan wanita dalam Islam”.

Hadits Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa menipu dan merusak (hubungan) seorang hamba dari tuannya, maka ia bukanlah bagian dari kami. Dan barang siapa merusak (hubungan) seorang wanita dari suaminya, maka ia bukanlah bagian dari kami.


Beberapa Cara Dan Bentuk Gangguan Dalam Merusak Hubungan Suami Istri

Ada banyak cara atau bentuk seseorang dalam merusak atau merebut suami atau istri orang lain diantaranya adalah:

- Berdoa dan Memohon Pada Allah
Seseorang yang memanjatkan doa agar keinginan tercapai dan memohon pada Allah supaya hubungan seorang wanita atau suami pada pasangannya bisa rusak dan terjadi perceraian diantara keduanya.

- Bersikap Baik
Bersikap dengan baik, memiliki tutur kata yang manis dan juga melakukan berbagai macam cara secara lahiriah namun memiliki maksud untuk merusak hubungan suami dengan istrinya atau sebaliknya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sebagian dari sebuah penjelasan atau tutur kata itu adalah benar-benar sihir”. (H.R. Bukhârî dalam al-Adab al-Mufrad, Abû Dâwud dan Ibn Mâjah. Syekh Albânî menilai hadîts ini sebagai hadîts hasan [silsilah al-ahâdîts al-shahîhah, hadîts no. 1731]).

- Mempengaruhi dan Memprovokasi
Cara berikutnya adalah memberikan bisikan, perkataan yang bersifat memicu atau menggoda dan juga provokasi pada seorang suami supaya berpisah dengan pasangannya, dengan janji akan menikah dengannya atau orang lain.

Perbuatan yang demikian merupakan perbuatan tukang sihir dan perbuatan syetan dan bukan ciri wanita yang baik untuk dinikahi menurut Islam. [Q.S. Al-Baqarah: 102]

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Iblis menempatkan singgasananya di atas air, lalu menyebar anak buahnya ke berbagai penjuru, yang paling dekat dengan sang Iblis adalah yang kemampuan fitnahnya paling hebat di antara mereka, salah seorang dari anak buah itu datang kepadanya dan melapor bahwa dirinya telah berbuat begini dan begitu, maka sang Iblis berkata: ‘kamu belum berbuat sesuatu’, lalu seorang anak buah lainnya datang dan melapor bahwa dia telah berbuat begini dan begitu sehingga mampu memisahkan antara seorang suami dari istrinya, maka sang Iblis menjadikan sang anak buah ini sebagai orang yang dekat dengannya, dan Iblis berkata: ‘tindakanmu sangat bagus sekali’, lalu mendekapnya”. [H.R. Muslim [5032]].

- Meminta atau Menekan
Meminta ataupun menekan dengan tanpa henti dan secara terus terang supaya wanita atau pria cerai dengan pasangannya, tanpa disertai alasan yang dibenarkan syariat hingga menyebabkan salah satu dari pasangan meminta talak.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seorang wanita meminta (kepada suaminya) agar sang suami mencerai wanita lain (yang menjadi istrinya), dengan maksud agar sang wanita ini memonopli ‘piringnya’, sesungguhnya hak dia adalah apa yang telah ditetapkan untuknya”. [Hadîts muttafaq ‘alaih].

Beberapa bentuk dan cara- cara gangguan diatas sangatlah tercela dan masuk kedalam dosa yang besar apabila dilakukan pada seorang wanita atau suami yang sudah menjadi milik orang lain.


Hal ini akan semakin tercela lagi saat dilakukan seseorang yang sebenarnya telah mendapatkan amanah atau kepercayaan untuk mengurus pasangan orang lain dimana pasangannya sedang pergi, sakit atau lainnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Keharaman wanita (istri yang ditinggal pergi oleh) orang-orang yang berjihad bagi orang-orang yang tidak pergi berjihad (yang mengurus keluarga mujahid) adalah seperti keharaman ibu-ibu mereka, dan tidak ada seorang lelaki pun dari orang-orang yang tidak pergi berjihad yang mengurus keluarga orang-orang yang pergi berjihad, lalu berkhianat kepada orang-orang yang pergi berjihad, kecuali sang pengkhianat ini akan dihentikan (dan tidak diizinkan menuju surga) pada hari kiamat, sehingga yang dikhianati mengambil kebaikan yang berkhianat sesuka dan semaunya”. (H.R. Muslim [3515]).

Dalam kitab Mausu’ah Fiqhiyyah dijelaskan bahwa merusak di sini adalah mengompor-ngompori untuk minta cerai atau menyebabkannya (mengompor-ngompori secara tidak langsung). Maka demikian juga PELAKOR yang menggoda suami orang lain, membuat suami lupa dan benci dengan istrinya karena perbuatan selingkuh.

Imam Abu Ath-Thayyib rahimahullah menjelaskan hadits ini: “Maknanya, seseorang menipu atau menggoda istri orang dan merusaknya, atau merayunya sampai wanita itu meminta cerai dari suaminya agar dapat ia nikahi atau ia nikahkan dengan orang lain, atau selain itu." Dalam Syarh Sunan Abu Dawud, Syaikh Abdul Muhsin menjelaskan, sering kali rusaknya rumah tangga dikarenakan adanya pihak ketiga yg merusak hubungan istri dengan suaminya.

Imam Al Haitsami menjelaskan bahwa merusak seorang wanita agar terpisah dari suaminya & merusak seorang suami agar terpisah dari istrinya merupakan dosa besar.

Maka hendaklah takut, setiap orang yg berupaya merebut suami atau istri orang jika sampai dilaknat Rasulullah tidak menjadi bagian dari umatnya. Sebab jika tidak termasuk umatnya –baik bermakna dosa besar atau yg lebih dahsyat dari itu- ia bisa terlempar ke neraka.
Nauzubillahiminzalik


Berikut Tips agar kita Terlepas dari Pelakor 

Tidak dapat disangkal kalau diluar sana banyak peluang beberapa suami untuk lakukan perselingkuhan. Banyak cara godaan syaitan yang menjerumuskan wanita jadi pelakor tanpa ada norma terlebih terasa bersalah. Beralasan atas nama cinta, beberapa pelakor serta suami khianat membenarkan jalinan cinta mereka. 

Nafsu  itu dapat membuat rumah tangga bak didera hujan badai yang mengerikan. Pasti tidak ada seseorang istri yang inginkan hal tersebut menerpa klehidupan rumah tangganya. 

Berikut adalah Tips yang dapat dilakukan beberapa istri supaya rumah tangga tetaplah utuh serta suami tidak terlilit beberapa wanita pelakor. 

1. Menikahlah dengan seseorang yang saleh 

Suami yang takut  akan larangan Allah pasti tidak akan lakukan dosa perselingkuhan terlebih perzinahan. Seseorang yang beriman serta bertakwa tentu akan mengetahui hukum- hukum agama dan tidak akan tergoda dengan pelakor serta juga akan senantiasa melindungi keutuhan rumah tangganya. Bila telah terlanjur menikah dengan suami yang jauh dari agama, Usahakan untuk dekatkan dia pada Allah, lakukan sunah Rasulullah dirumah dalam kehidupan sehari- hari, rajinlah bermajelis, giatkan melaksanakan ibadah, serta membaca Al Qur’an. 

2. Bertemanlah dengan orang saleh 

Tidak  akan ada seseorang wanita salehah sebagai pelakor serta mengakibatkan kerusakan rumah tangga orang lain. Karenanya begitu perlu pergaulan serta persahabatan suami istri dalam sehari-harinya. Bila  suami suka bergaul dengan rekannya yang suka hangout glamor serta beberapa wanita dengan make-up tebal plus rok mini, janganlah berharap keselamatan rumah tangga  akan damai selama-lamanya. 

3. Perbaiki Keharmonisan pasutri 

Mungkin saja, suami bisa kelain hati karna merasakan istrinya yang tidak menurut, sukai melawan, tidak berhias diri, tidak menghormati suami, tidak bersukur atas pemberian suami, dan berperilaku serta berpenampilan seadanya dirumah yang mengakibatkan lunturnya keselarasan dalam rumah tangga. Kebosanan serta masalah syaitan senantiasa ada pada rumah tangga manapun. Karenanya begitu perlu melindungi keselarasan suami istri untuk rumah tangga yang utuh serta suami tidak melirik wanita lain termasuk juga beberapa pelakor. 

4. Perbaikilah ibadah 

Masuknya pelakor dalam rumah tangga dapat juga karna masalah yang  dihadapi karna dosa yang  dikerjakan. Mohon ampunlah atas semuan dosa, perbaikilah beribadah, memperbanyak zikir serta membaca Al Qur’an, berdo’alah perlindungan kepada Allah, jauhi larangan-Nya serta taati semua perintahnya. Sebenarnya Allah lah yang membolak-balikkan hati tiap-tiap hamba-Nya.

Semoga kita selalu dalam kasih sayang dan lindungan Allah SWT. Amin.

Read More
Berikut Adalah Adab Hutang Piutang Dalam Islam Yang Perlu Diketahui

Berikut Adalah Adab Hutang Piutang Dalam Islam Yang Perlu Diketahui

Wahai sobat Muslim.. Janganlah pernah meremehkan persoalan hutang piutang . Bila Anda sudah punya kemampuan janganlah pernah  menunda- nunda lagi untuk membayarnya. Memang didalam Islam berhutang diperbolehkan, namun tentunya ada adab- adabnya nya.

Image : Hidayatullah.com
Berikut adalah 11 Adab dalam hutang piutang didalam Islam :

1. Jangan pernah tidak mencatat utang piutang.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنتُم بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ... سورة البقرة 282

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya." (QS Al-Baqarah: 282)


2. Jangan pernah berniat untuk tidak melunasi utang.

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ قَالَ ‏‏أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِيَ اللَّهَ سَارِقًا . رواه ابن ماجة 2410

"Siapa saja yang berutang, sedang ia berniat tidak melunasi utangnya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang PENCURI." (HR Ibnu Majah ~ hasan shahih)


3. Punya rasa takut jika tidak bayar utang, karena alasan dosa yang tidak diampuni dan tidak masuk surga.
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ ‏ "‏ يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ ‏"‏ ‏.‏ رواه مسلم 1886

"Semua dosa orang yang mati syahid diampuni KECUALI utang". (HR Muslim)


4. Janganlah merasa tenang kalau masih punya utang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ‏"‏ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ ‏"‏ ‏.‏ رواه ابن ماجة 2414

"Barangsiapa mati dan masih berutang satu dinar atau dirham, maka utang tersebut akan dilunasi dengan (diambil) amal kebaikannya, karena di sana (akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham." (HR Ibnu Majah ~ shahih)


5. Jangan pernah menunda membayar utang.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ قَالَ ‏ "‏ مَطْلُ الْغَنِيِّ ظُلْمٌ، فَإِذَا أُتْبِعَ أَحَدُكُمْ عَلَى مَلِيٍّ فَلْيَتْبَعْ ‏"‏‏.‏ رواه البخاري 2287 ، مسلم 1564 ، النسائي 4688 ، ابو داود 3345 ، الترمذي 1308

"Menunda-nunda (bayar utang) bagi orang yang mampu (bayar) adalah kezaliman." (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)


6. Jangan pernah menunggu ditagih dulu baru membayar utang.

فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ ‏"‏ أَعْطُوهُ فَإِنَّ مِنْ خِيَارِ النَّاسِ أَحْسَنَهُمْ قَضَاءً ‏"‏‏.‏ رواه البخاري 2392 ، مسلم 1600 ، النسائي 4617 ، ابو داود 3346 ، الترمذي 1318

"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran utang. (HR Bukhari, Muslim, Nasai, Abu Dawud, Tirmidzi)


7. Jangan pernah mempersulit dan banyak alasan dalam pembayaran utang.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ "‏ أَدْخَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ رَجُلاً كَانَ سَهْلاً مُشْتَرِيًا وَبَائِعًا وَقَاضِيًا وَمُقْتَضِيًا الْجَنَّةَ ‏"‏ ‏.‏ رواه ابن ماجة 2202 ، النسائي 4696

"Allah 'Azza wa jalla akan memasukkan ke dalam surga orang yang mudah ketika membeli, menjual, dan melunasi utang." (HR An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)


8. Jangan pernah meremehkan utang meskipun sedikit.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ‏ "‏ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ ‏"‏. رواه الترمذي 1078 ، ابن ماجة 2506

"Ruh seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya sampai utangnya dibayarkan." (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)


9. Jangan pernah berbohong kepada pihak yang memberi utang.

قَالَ ‏"‏ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا غَرِمَ حَدَّثَ فَكَذَبَ وَوَعَدَ فَأَخْلَفَ ‏"‏‏.‏ البخاري 2397 ، 833 ، مسلم 589 ، ابو داود 880 ، النسائي 5472 ، 5454

"Sesungguhnya, ketika seseorang berutang, maka bila berbicara ia akan dusta dan bila berjanji ia akan ingkar." (HR Bukhari dan Muslim)


10. Jangan pernah berjanji jika tidak mampu memenuhinya.

...وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ ۖ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولًا... سورة الإسراء 34

"... Dan penuhilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggungjawaban .." (QS Al-Israa': 34)


11. Jangan pernah lupa doakan orang yang telah memberi utang.

وَمَنْ آتَى إِلَيْكُمْ مَعْرُوفًا فَكَافِئُوهُ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَادْعُوا لَهُ حَتَّى تَعْلَمُوا أَنْ قَدْ كَافَأْتُمُوهُ ‏"‏ ‏.‏ رواه النسائي 2567 ، ابو داود 5109

"Barang siapa telah berbuat kebaikan kepadamu, balaslah kebaikannya itu.

Jika engkau tidak menemukan apa yang dapat membalas kebaikannya itu, maka berdoalah untuknya sampai engkau menganggap bahwa engkau benar-benar telah membalas kebaikannya." (HR An-Nasa'i dan Abu Dawud)

Semoga bermanfaat. Amin YRA ...

(Sumber Sahabat Islami)

Read More
Sebuah Kisah Inspirasi Dari Sekantong Paku

Sebuah Kisah Inspirasi Dari Sekantong Paku

Ada seorang bocah yang bernama Ahmad, Dia merupakan bocah yang susah diatur… sifatnya yang mudah geram serta keras kepala, membuatnya seringkali berkelahi serta berkata kasar pada teman- temannya.


Satu saat, ayahnya memanggilnya lantas memberi sekantong paku padanya ; “Nak, setiap kali kau berkelahi atau berkata kasar pada siapa pun, tancapkan sebatang paku ini di pagar itu” kata ayahnya. 

Pada hari pertama, Ahmad sudah menancapkan sekitar 32 batang paku di pagar… serta sesudah satu minggu berlalu, ia sangat terkejut karena melihat paku-paku yang sudah demikian banyak tertancap di pagar. kemudian Ia memutuskan untuk lebih mengatur berkata kasar untuk mengurangi jumlah paku yang dia tancapkan setiap hari. 

Nyatanya benar, ia telah berhasil kurangi jumlah paku yang perlu ditancapkannya  dipagar itu setiap hari… serta waktu itu ia mulai sadar bagaimanakah cara mengatur diri. Baginya, hal itu lebih gampang daripada mesti menancapkan paku di pagar setiap harinya. 

Si Ahmad lewati hari-hari berikutnya lebih baik… sampai satu hari di mana ia tidak menancapkan sebatang paku pun di pagar itu! Saat itu Ahmad melapor pada Ayahnya, serta menyampaikan jika ia tak perlu lagi menancapkan sebatang paku pun… 

Sang Bapak pun berkata padanya : “Hmmm… baiklah, sekarang cabutlah sebatang paku tiap harinya, ketika kamu berhasil melalui hari itu tanpa berkata kasar atau berkelahi dengan siapa pun…” 

Hari demi hari berlalu lumayan lama sampai pada akhirnya Ahmad sukses mencabut semua paku itu. Ia pun kemudian melapor pada ayahnya jika semua paku di pagar sudah dicabutnya kembali. Karena itu Sang bapak mengajaknya ke pagar sambil berkata : “Hmmm, bagus bagus… tugasmu cukup baik… tetapi, coba lihat lubang-lubang sisa paku yang kau tancapkan di pagar itu, ia takkan kembali seperti yang dulu! Wahai Anakku… saat kamu berkelahi serta geram dengan seseorang, kamu akan keluarkan beberapa kata yang kasar dan tidak baik… kamu tinggalkan mereka dengan luka yang dalam seperti lubang-lubang paku yang kau lihat ini… benar, kau mungkin menikam seorang lantas mencabut pisau barusan dari perutnya ; namun, kau juga bakal tinggalkan sisa luka yang dalam! Karena itu, sia-sia saja kamu menyesali perbuatanmu itu berulang-kali, karena toh sisa lukanya masih ada, serta ingatlah jika luka karena lisanmu lebih menyakitkan daripada tikaman”. 

Al Mutanabbi mengatakan : 

"Luka karena senjata bisa pulih kembali, Akan tetapi takkan bisa pulih jika lisan yang melukai"

Mudah-mudahan cerita diatas dapat menjadi Inspirasi kita.. Amin.


Read More
Inilah Beberapa Dosa Besar Dalam Islam Menurut Al Quran

Inilah Beberapa Dosa Besar Dalam Islam Menurut Al Quran



Dosa Besar Dalam Islam - Dosa adalah tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Allah swt. setiap manusia tidak luput dari yang namanya dosa karena manusia adalah tempatnya khilaf dan salah, tapi ada beberapa dosa yang dianggap besar dan sering disebut sebut dalam Alqur'an, Apa sajakah yang termasuk dosa besar menurut Al Quran?

1. Syirik (Menyekutukan Allah SWT).
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (An Nisaa: 48).

Dan Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga". (Al Maidah: 72)

2. Meninggalkan Sholat lima waktu
 Allah SWT berfirman:
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam : 59)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257)

3. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Yusuf: 87).

4. Merasa aman dari ancaman Allah SWT.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi." (Al A'raaf: 99)

5. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.
Allah SWT berfirman : "Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya."

Dalam sebuah hadits yang shohih Nabi Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda :

Ridhonya Allah Subhanahu wata'ala ada pada ridhonya kedua orang tua, dan murkanya Allah Subhanahu wata'ala ada pada murkanya kedua orang tua. [Diriwayatkan oleh Imam Ath Thobrani dalam Al Kabiir dan di Shohihkan oleh Syaikh Al Albani]

6. Membunuh.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Dan barangsiapa yang membunuh seorang mu'min dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya". (An Nisaa: 93).

7. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena la'nat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar". (An Nuur: 23)

8. Memakan riba.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila". (Al Baqarah: 275)

9.Lari dari medan pertempuran.
Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.

Tentang hal ini Allah SWT berfirman :
"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya". (Al Anfaal: 16)

10. Memakan harta anak yatim.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)". (An Nisaa: 10)

11. Berbuat zina.
Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu". (Al Furqaan: 68-69)

Cara menghapus dosa besar:
Di dalam Al Quran di sebutkan bahwa Allah akan mengampunkan semua dosa kecuali syirik artinya dengan taubat nashuha dan berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut insya Allah akan diampunkan dan apabila dosa yang berkaitan dengan manusia misalnya kedzoliman maka harus meminta maaf kepada orang di dzolimi. Wallahu'alam.

Read More
Kisah Hikmah Yang Begitu Indah Tentang Dua Buah Apel.

Kisah Hikmah Yang Begitu Indah Tentang Dua Buah Apel.


Image from Google.com
Seorang anak kecil memegang dua buah apel di kedua tangannya.

Ibunya datang mendekat, sambil tersenyum kemudian bertanya "Sayang.., boleh Mama minta apel satu?"

Si anak memandang ibunya beberapa detik, kemudian dengαn cepat menggigit kedua apelnya, bergantian ...


Si ibu berusaha menyembunyikan kekecewaannya, senyumnya telanjur luntur dari wajah nya...

Sampai kemudian si anak menyodorkan salah satu apel yang telah digigitnya tadi kepada ibunya.

Dengan sukacita dαn senyum ceria si anak berkata : "Ini untuk Ibu, yang ini LEBIH MANIS"

Hening..  ternyata anak ingin memberikan yg terbaik buat ibunya....makanya si anak memastikannya

Tidak ada kata2 yg terucap dari bibir ibunya, kecuali senyum dan bola matanya yang berkaca-kaca....tak terasa mengalir air matanya

Siapapun Anda,
seberapapun pengalaman & pengetahuan Anda, jangan tergesa-gesa menilai seseorang, siapapun dia. Bersabarlah...

Janganlah kamu menghakimi, supaya kamupun tidak akan dihakimi....

Berilah kesempatan kepada setiap orang untuk memberikan penjelasan ... dengαn caranya sendiri ..
Tetaplah menjadi orang yg SABAR dan BIJAKSANA.....

Semoga ini ada manfaatnya... Amiin..

(sumber dari sahabat)

Read More
Apa Itu Istidraj Dan Berhati- Hatilah Dengan Istidraj Dalam Islam

Apa Itu Istidraj Dan Berhati- Hatilah Dengan Istidraj Dalam Islam



Tahukah saudaraku apakah itu Istidraj dalam islam? Kadang kita melihat ada orang yang mendapat begitu banyak limpahan rezeki padahal orang itu sering bermaksiat. Misalnya dia melakukan jalan untuk mencari kekayaan dengan cara tidak halal atau melakukan ritual- ritual pesugihan hingga dia mendapat kekayaan yang berlimpah. Perlu kita ketahui bahwa mendapatkan  kekayaan dengan cara seperti itu bukanlah suatu tanda kemuliaan dari Allah SWT malah sebaliknya yaitu mendapat murka dari Allah SWT, Itu lah yang di sebut dengan  “istidraj”. Istidraj artinya suatu limpahan dan kelapangan rezeki yang diberikan Allah SWT kepada orang yang terus menerus bermaksiat pada Allah agar dia semakin jauh dari Allah SWT tanpa dia sadari. Itu adalah sebuah jebakan yang membuat dia terbuai dengan hartanya hingga pada hari kiamat nanti akan mendapatkan siksa yang pedih pada hari kiamat kelak.

Tentang Istidraj ini juga banyak disinggung dalam Al Quran.

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 “Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).

Allah Ta’ala berfirman,

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)


Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.”

Syaikh As Sa’di menyatakan, “Ketika mereka melupakan peringatan Allah yang diberikan pada mereka, maka dibukakanlah berbagi pintu dunia dan kelezatannya, mereka pun lalai. Sampai mereka bergembira dengan apa yang diberikan pada mereka, akhirnya Allah menyiksa mereka dengan tiba-tiba. Mereka pun berputus asa dari berbagai kebaikan. Seperti itu lebih berat siksanya. Mereka terbuai, lalai, dan tenang dengan keadaan dunia mereka. Namun itu sebenarnya lebih berat hukumannya dan jadi musibah yang besar.” (Tafsir As Sa’di, hal. 260).


Berikut adalah ciri- ciri Istidraj dalam islam :

 Allah SWT tetap akan memberikan kita :

1. Harta yang berlimpah;  padahal  dia tidak pernah bersedekah sama sekali.

2. Rizki berlipat-lipat; padahal jarang sekali shalat bahkan tidak pernah sama sekali dan terus berbuat maksiat.

3. Dikagumi dan dihormat, padahal akhlaknya penuh kenista’an

4. Diikuti, diteladani dan selalu diidolakan;  padahal ia mengumbar aurat dalam berpakaian.

5. Sangat jarang diuji sakit;  padahal dosa-dosa menggunung dan membukit.

6. Tidak pernah diberikan musibah;  padahal hidup sombong, selalu membanggakan diri, angkuh dan takabur

7. Anak-anak sehat-sehat, cerdas-cerdas;  padahal diberikan makanan dari harta hasil curang dan haram

8. Terlihat Hidup bahagia dengan penuh canda tawa;  padahal banyak orang karenanya ternoda dan terluka.

9. Karirnya terus menanjak;  padahal banyak orang yang diinjak-injak.

10. Semakin tua semakin makmur;  padahal berkubang dosa sepanjang umur.

Maka berhati- hatilah saudara- saudara karena itulah yang dinamakan ISTIDRAJ.!!

Coba kita perhatikan Ayat ini,

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)

Sudah jelas diatas diterangkan diayat tersebut bagi orang yang suka bermaksiat maka akan Allah bukakan pintu- pintu Rezeki tapi pada akhirnya bukan kesenangan yang didapat tetapi siksaan yang teramat pedih di dunia dan akhirat kelak.

Semoga kita diselamatkan dari Murka Allah atau Istidraj ini.. Amiin.

Read More
Berikut Dampak Buruk Dari Perbuatan Selingkuh

Berikut Dampak Buruk Dari Perbuatan Selingkuh

Selingkuh (Suami atau isteri) merupakan sikap pilihan hidup yang pengertiannya adalah PENGHIANATAN. Saya yakin siapapun kalau mau secara jujur mengakui bahwa dirinya tak akan pernah bersedia dikhianati atau diselingkuhi oleh pasangan yang sangat dicintainya.



Perselingkuhan hanyalah kesenangan sesaat saja tetapi ada dampak yang lebih buruk dan bahaya dari perbuatan perselingkuhan tersebut , antara lain sebagai berikut:

1. Sisi Agama

Kendati perselingkuhan yang dilakukan hanya sebatas ketidaksetiaan emosional, berhati-hatilah  karena dengan perbuatan tersebut pelakunya bisa juga melakukan perzinahan baik itu zina hati, zina mata, zina tangan Terlebih lagi jika perselingkuhannya menghantarkan kepada sebenar-benarnya zina (zina kemaluan). Padahal, mendekati zina saja sudah tidak boleh, apalagi melakukannya.

Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

“Dan janganlah kalian mendekati zina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32).

Dan kalau terjadi perzinahan maka ada akibat buruk untuk pelakunya di Dunia dan Akhirat.

Akibat di Dunia:

Kalau sudah sampai ke tingkat zina besar, yah itulah salah satu bentuk dosa besar atau dalam bahasa Arabnya disebut kabaair.

Imam Asy-Syafi’i ra pernah berpesan: “Hindarilah segala yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Zina adalah utang. Jika engkau mengambilnya, maka ketahuilah, tebusannya adalah anggota keluargamu. Barang siapa berzina, akan dizinai meskipun di dalam rumahnya. Camkanlah, jika engkau termasuk orang yang berakal.”

Seperti pepatah buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya, bisa kita maknakan kalo orang tuanya berbuat selingkuh dan berzina maka jangan heran anak- anaknya nanti akan mengikuti perbuatan orang tuanya.

Akibat di Akhirat :

Adapun balasan diakhirat sangat banyak keterangan baik itu di Alquran dan hadist-hadist rasulullah yang melarang perbuatan zina,

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

“فانطلقنا فأتينا على مثل بناء التنور ” – قال عوف: أحسب أنه قال -: ” فإذا لغط وأصوات، فاطلعنا فإذا فيه رجال ونساء، وإذا هم يأتيهم اللهب من أسفل منهم، فإذا أتاهم ذلك ضوضووا، قال: قلت: من هؤلاء؟ قال: لي انطلق ” – فذكر الحديث ثم قال في التفسير: ” أما الرجال والنساء العراة الذين في مثل بناء التنور فإنهم الزناة والزواني “أخرجه البيهقي في شعب الإيمان رقم 5036.صححه الألباني في صحيح الجامع الصغير جزء 1 ص 651

“Kemudian kami berlalu, lalu sampai pada sebuah bangunan seperti tungku pembakaran.” -Auf, perawi hadits- berkata, “Sepertinya beliau juga bersabda, ‘Tiba-tiba aku mendengar suara gaduh dan teriakan.’” Beliau melanjutkan, “Kemudian aku menengoknya, lalu aku dapati di dalamnya laki-laki dan perempuan yang telanjang. Tiba-tiba mereka didatangi nyala api dari bawah mereka, mereka pun berteriak-teriak.” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku bertanya (pada Jibril dan Mika-il), ‘Siapa mereka?’ Keduanya menjawab, ‘Adapun laki-laki dan perempuan yang berada di tempat seperti tungku pembakaran, mereka adalah para pezina.’

Sudah jelas perbuatan zina akan menanggung dosa yang besar dan menerima ganjaran balasan yang berat didunia maupun diakhirat.

2. Sisi Keluarga

Pada akhirnya, perselingkuhan bisa membuat Anda putus hubungan dengan istri atau suami. Sebenarnya, kita semua mengetahui bahwa selingkuh adalah perbuatan tidak terpuji dan berdosa. Mungkin Anda merasa senang saat memiliki selingkuhan tapi percayalah bahwa itu hanya kenikmatan sesaat saja, selanjutnya Anda hanya mengundang masalah untuk hidup Anda sendiri.

Sudah jelas dampaknya sangat besar bagi keluarga, keluarga yang sudah lama dibina akan berantakan dan yang menjadi korban adalah anak- anak kita, mereka yang seharusnya diberi perhatian dan kasih sayang menjadi terabaikan, yang membuat mereka depresi dan dampak emosional yang berat bagi anak yang mengetahui orang tuanya berselingkuh, yang tidak menutup kemungkinan mereka akan berbuat seperti perbuatan orang tuanya kelak.

3. Sisi Ekonomi

Orang yang yang berselingkuh relatif lebih boros dalam hal keuangan, penghasilannya akan terbagi antara keluarga dan selingkuhannya, dan yang lebih parah lagi kalo lawan selingkuhan  selalu menuntut material sehingga mau tidak mau ia akan menghabiskan uangnya hanya untuk mememenuhi kebutuhan hidup selingkuhannya dan mengabaikan keluarganya.

4. Sisi kesehatan

Menurut para ilmuwan Italia dari University of Turin, pria yang tidak setia memiliki risiko lebih tinggi menderita sakit kepala atau aneurisma. Hal ini merupakan akibat bahwa orang yang berselingkuh cenderung lebih sering mengalami tekanan dan stres.

Para peneliti dari University of Colorado mengambil kesimpulan yang mendukung bahwa selingkuh berbahaya bagi kesehatan tubuh seseorang. Perselingkuhan tidak hanya memberikan pengaruh buruk pada orang yang berselingkuh saja, orang yang diselingkuhi juga merasakan dampak negatif pada kesehatan mental mereka.

Setelah mereka mengetahui bahwa pasangan mereka berselingkuh, mereka akan lebih sering depresi. Rasa dikhianati membuat mereka menjadi selalu ketakutan. Dampak ini sama dengan rasa depresi orang yang selamat dari kecelakaan mobil mengerikan.

5. Sisi Emosional

Orang yang berselingkuh pikiran dan emosionalnya tidak akan stabil ,sering marah- marah , egois, mudah berbohong ,Sering molor dalam aktifitas dan pekerjaan pikiran jadi nggak fokus dengan tanggung jawab  pekerjaan serta gelisah  resah susah untuk berkonsentrasi . itu dikarenakan dia mempunyai beban moral yang dia tidak sadari secara langsung.

Tidak jarang orang yang berselingkuh pada akhirnya akan mendapatkan penyakit jantung dan strok.

Baca juga artikel di Blog ini : HATI-HATI BISIKAN SETAN BAGI PENGGUNA JEJARING MEDSOS

Tambahan penting:

Kebanggaan menggandeng pria atau wanita idaman lain yang “lebih” daripada pasangan Anda mungkin Anda rasakan saat berselingkuh. Anda merasa senang karena mendapatkan perhatian dan hal-hal lain yang tidak diperoleh dari pasangan Anda. Namun sadarilah bahwa tidak ada pasangan yang sempurna di dunia ini, Anda hanya harus bisa menerima dan menyayangi dia sepertia dia juga mau menerima dan mencintai Anda.

Dan ketahuilah bahwa saat Anda selingkuh anda telah melakukan penghianatan bagi keluarga anda dan mengingkari ikrar pernikahan kepada Allah SWT dan anda akan menerima ganjaran pembalasan yang berat baik itu didunia maupun pertanggung jawaban diakhirat kelak. Wassalam.


Read More
Kisah Luar Biasa Tentang Pengorbanan Seorang Orang Tua Kepada Anaknya

Kisah Luar Biasa Tentang Pengorbanan Seorang Orang Tua Kepada Anaknya



Malam itu seorang ibu menunggu suaminya pulang dari kerja. Ibu itu cemas karena sampai jam setengah sepuluh malam suaminya belum juga pulang. Cemasnya bertambah ketika dentang jam dinding menunjukkan pukul sepuluh. Lambat laun kecemasannya berkurang tatkala ia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah pintu. Disibakkan segera gorden yang menutupi kaca besar disamping pintu. Tak sabar ingin melihat suaminya pulang. Ternyata benar, suara langkah kaki itu milik suaminya. Dibukanya pintu untuk segera menyambut kepulangan suaminya...

Sesampainya di dalam rumah, suaminya mempersilahkan istrinya duduk seraya ia berkata, “Maafkan saya istriku, saya membuatmu cemas. Tadi saya harus menambah penghasilan kita untuk bersalinmu nanti. Sepulang kerja saya gunakan motor kita untuk menarik ojek di dekat kantor. Lumayan bisa nambah-nambah.” Sambil mengelus-elus perutnya yang buncit menjawab,”Saya khawatir terjadi apa-apa. Sudah jam sepuluh cuma kamu belum pulang juga. Kalau saya tiba-tiba mau melahirkan bagaimana?” Dengan penuh bijak suaminya menenangkan istrinya,”Makanya kita harus berdoa terus kepada Allah agar anak kita bisa lahir dengan selamat. Walau saya tidak ada di samping kamu, insyaallah, jika Dia berkehendak maka kamu dan anak kita akan diselamatkannya.”

Di pagi hari, istrinya mengeluh perutnya sakit. Sepertinya akan melahirkan. Dengan sigap suaminya memanggil taksi untuk membawa istrinya ke rumah bersalin terdekat. Di dalam taksi suaminya terus berdoa. “Ya Allah, jika Engkau berkehendak maka tidak ada satupun makhluk yang dapat menolak kehendak-Mu. Izinkanlah aku meminta pada-Mu Ya Robbi pencipta manusia. Istriku akan melahirkan, buatlah ia tenang dalam perjalanannya menuju rumah bersalin agar kegelisahanku berkurang. Ya Robbi, lancarkanlah persalinannya dan selamatkanlah keduanya. Ya Allah, karuniakanlah hamba anak yang sempurna dan sholeh, yang nantinya dapat membahagiakan kami di dunia dan akhirat.”

Sesampainya di rumah bersalin, dipanggilnya suster jaga untuk segera menolong istrinya yang akan melahirkan. Setelah dibawa ke dalam ruang bersalin oleh suster, suaminya menunggu di luar ruang. Harap cemas menyelimutinya. Gelisah menghampiri saat terdengar suara teriakan istrinya dari dalam ruangan. “Sepertinya proses persalinan sedang berlangsung,” pikirnya seraya ia memanjatkan doa kepada Allah agar Dia berkenan menyelamatkan istri dan anaknya. Ya, suaminya tak pernah lepas dari berdoa. Ia sangat yakin hanya kepada Allah ia memohon pertolongan.

Tak lama terdengarlah suara tangis bayi dari dalam ruang bersalin. Haru menyelimuti sang suami. Tak terasa air mata pun menetes deras. Ia bersimpuh sujud seraya berdoa mengucapkan terima kasih kepada Allah Swt, Sang Khaliq yang telah menyelamatkan anaknya. Mendadak muncul pertanyaan dalam hatinya, bagaimana dengan istrinya. Dilanjutkan sujudnya, kini ia meminta agar diselamatkan istrinya, ibu dari anaknya. Dalam sujudnya ia terkaget dengan suara derit pintu dan seorang wanita yang memanggilnya. Oh ternyata dokter yang menolong istrinya keluar dari ruang sambil berucap, “Selamat ya pak! Anak dan istri bapak selamat. Sekarang bapak bisa melihat ke dalam. Silahkan..”

Mendengar itu, ia langsung saja menerobos masuk ke dalam ruang. Dengan penuh cinta ia langsung menggendong bayinya. Lalu ia pun mengumandangkan azan dan iqomat di telinga kanan dan kiri. Saat azan dan iqomat dikumandangkan air mendadak deras mengalir keluar dari matanya. Rupanya ia tak kuasa menahan tangis haru. Selepas itu tak henti-hentinya ia bersyukur kepada Allah atas karunia dan nikmat yang Allah berikan berupa anak dan keselamatan anak-istrinya.

*****

Saudaraku,
Seringkali kita lupa akan sosok yang satu itu. Kisah di atas mungkin cukup untuk mengingatkan kembali sesungguhnya sosok pahlawan itu ada di sekitar kita. Bahkan mereka selalu bersama kita sehari-hari. Setiap pagi selalu membangunkan kita untuk sholat shubuh dan menyiapkan sarapan untuk keluarga. Tatkala kita sakit mereka yang pertama kali mengkhawatirkan keadaan kita dan membawa ke rumah sakit. Mereka tak peduli berapa biaya yang dikeluarkan agar kita sehat kembali. Di pikiran mereka, jangan sampai anak saya terlalu lama merasakan sakitnya.

Karena itu seorang ibu dengan rela, siang dan malam menjaga kita. Ia takut kalau kita memerlukan sesuatu atau hanya sekedar memberi minum. Ketika suhu badan kita meninggi ia pun panik berteriak memanggil dokter. Dalam kondisi seperti itu, seorang ayah dengan sekuat tenaga mencari penghasilan tambahan agar ia dapat membiayai pengobatan anaknya. Bahkan berbagai cara terkadang dilakukan. Jika perlu berhutang akan dilakoninya, pintasnya.

Itu hanya sebagian kecil realita dari sosok pahlawan itu. Dalam kondisi yang lain mungkin kita bisa mengingatnya kembali. Bagaimana dua orang pahlawan itu sibuk mempersiapkan berbagai hal tatkala mendengar anaknya masuk ke perguruan tinggi. Mereka tak pernah mengeluh hatta mereka tidak memiliki uang sedikit pun. Mereka selalu menutupi kondisi sebenarnya dengan baik, hanya untuk menyenangkan hati anaknya. Prinsip mereka, biarlah kami berkorban jauh dari kesenangan asalkan anak kami tidak sedih.

Cukupkah realita itu untuk mengkategorikan dua sosok, ayah dan ibu, sebagai pahlawan? Bahkan jika bisa seharusnya mereka menyandang, ’Pahlawan Sejati’ dari seluruh pahlawan yang pernah ada di negeri dan dunia ini. Karena ayah dan ibu, mereka berjuang dengan seluruh jiwa dan harta. Tak ada sejengkal dari jasadnya yang tak ia korbankan demi kebahagiaan anak tercinta. Tak ada sepeserpun uang yang mereka tak keluarkan untuk kepentingan anaknya. Bahkan yang kini kita sebut sebagai pahlawan, apakah mereka adalah Jenderal Sudirman atau Bung Tomo, mereka dilahirkan dan dibesarkan oleh dua sosok pahlawan ini

Saudaraku,
Berbahagialah kalian yang disekitarnya masih ada dua sosok pahlawan, ayah dan ibu. Jagalah mereka dengan baik. Usahlah kita berperilaku tak baik pada mereka. Apalagi sampai kata ’ahh’ menghiasi mulut kita saat berbicara dengan mereka. Mereka lebih dari sekedar pahlawan tanpa tanda jasa. Jika perlu, apa yang mereka inginkan kita berusaha untuk memenuhinya. Melihat kita menjadi seorang sarjana adalah harapan mereka. Dan menjadi anak yang sholeh-sholehah, berbakti pada mereka, dan berguna bagi ummat adalah cita-cita mereka. Semoga kita dapat mewujudkannya!


Read More
Inilah 11 Waktu Yang Mustajab Untuk Memanjatkan Doa

Inilah 11 Waktu Yang Mustajab Untuk Memanjatkan Doa




Berikut adalah 11 Waktu yang paling Mustajab Untuk Berdoa agar cepat dikabulkan Allah swt - Kapanpun dan dimanapun kita dapat berdoa kepada Allah SWT, karena Allah SWT sangat menyukai hambanya yang berdo’a, begitu banyak firman Allah tentang anjuran ber Do’a didalam kitab Suci AlQuran, berikut beberapa firman Allah SWT Artinya : "berdoalah kamu kepadaku,niscaya kuperkenankan permintaan kamu itu" (AL-mu'min : 60).

Allah SWT telah memberikan masing-masing waktu dengan keutamaan dan kemuliaan yang berbeda-beda, diantaranya ada waktu-waktu tertentu yang sangat baik untuk berdoa, dan kita perlu mengetahuinya agar doa kita dapat cepat diterima dan dikabulkan, berikut penulis mencatat waktu- waktu yang baik untuk berdoa dari berbagai Sumber :

1.  Doa di sepertiga malam yang terakhir. Berdasarkan hadist dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda. “Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barang siapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barang siapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barang siapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzi dan Ibnu Abi ‘Ashim)

2. Berdoa setelah sholat fardhu. Berdasarkan hadits dari Abu Umamah ra, sesungguhnya Rasulullah saw ditanya tentang doa yang paling didengar oleh Allah swt, beliau menjawab. Di pertengahan malam yang akhir dan setiap selesai shalat fardhu. (HR. Tirmidzi)

3.  Pada hari Jumat. berdasarkan hadist dari Abu Hurairah Ra, bahwasanya Rosulullah Saw menyebutkan tentang hari  Jumat kemudian beliau bersabda: ‘Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut” (HR. Bukhari – Muslim).

4.  Bangun Malam, Sebelum Tidur Dalam Keadaan Suci dan Berdzikir Kepada Allah. Dari Muad bin Jabal ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya”. (HR. Ibnu Majah)

5.Terbangun tanpa sengaja pada malam hari. (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 1/190)

6.   Doa Diantara Adzan dan Iqamah.Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Doa tidak akan ditolak antara adzan dan iqamah”. (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi dan Al-Baihaqi)

7.   Doa Pada Waktu Sujud Dalam Shalat. Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda. Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhlah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan”. (HR. Muslim)

8.   Pada Saat turun hujan Dari Sahl bin Sa’ad ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda. Dua doa yang tidak pernah ditolak ; doa pada waktu adzan dan doa pada ketika turunnya hujan. (HR. Al-Hakim)

9.  Pada Saat Musibah Kematian. Dari Ummu Salamah bahwa Rasulullah saw mendatangi rumah Abu Salamah (pada hari wafatnya), dan beliau mendapatkan kedua mata Abu Salamah terbuka lalu beliau memejamkannya kemudian bersabda. Sesungguhnya tatkala ruh dicabut, maka pandangan mata akan mengikutinya’. Semua keluarga histeris. Beliau bersabda : ‘Janganlah kalian berdoa untuk diri kalian kecuali kebaikan, sebab para malaikat mengamini apa yang kamu ucapkan”…. (HR. Muslim)

10.  Pada Malam Lailatul Qadar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Qs. Al-Qadr 97: 3-5)
Imam Asy-Syaukani berkata bahwa kemuliaan Lailatul Qadar mengharuskan doa setiap orang pasti dikabulkan. (Tuhfatud Dzakirin hal. 56)

11. Doa Pada Hari Arafah.Itulah waktu yang baik untuk berdoa , Semoga  kita  menjadi orang yang dilindungi dan dirahmati Allah SWT dan  doa doa kita selalu didengar dan dikabulkan oleh Allah SWT, Amin ya rabbal alamin.

Bagi Saudara-saudara yg sudah merasa cukup lama berdo'a tapi tidak jua dikabulkan, cobalah membaca artikel di Blog ini : MENGAPA DOA KITA TIDAK DIKABULKAN. Moga bermanfaat, Amin.


Read More
Yaumul Mizan Timbangan Amal Manusia Di Akhirat

Yaumul Mizan Timbangan Amal Manusia Di Akhirat


ilustrasi gambar : google image
Ditimbangnya Amal manusia Di Akhirat atau yang disebut Yaumul Mizan - Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan seluruh kaum muslimin yang senantiasa berpegang teguh pada sunnah Beliau sampai hari kiamat.

Setelah manusia dibangkitkan pada hari kiamat, maka manusia akan di kumpulkan di padang mahsyar, Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya seluruh manusia, di sana banyak proses-proses yang harus dilalui oleh manusia, seperti didekatkannya matahari di Padang Mahsyar, di timbangnya amalan manusia di Yaumul mizan, dibagikannya catatan amal di Yaumul hisab ,melewati jembatan siroth sampai nanti kita apakah masuk ke Neraka atau Syurganya Allah Swt.

Sekarang kita membahas tentang Yaumul Mizan ( Timbangan amal), banyak dalil- dalil Alquran dan hadist menjelaskan tentang Yaumul Mizan, antara lain :

Allah Ta’ala berfirman:

“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat  perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman:

“Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal didalam neraka jahannam.” (QS. Al-Mukminun: 102-103)

Dalam ayat lain juga Allah Ta’ala berfirman:

“Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka  mengingkari ayat-ayat Kami.” (QS. Al-A’raf: 8-9)

Dengan banyaknya dalil-dalil Alquran yang menjelaskan tentang Mizan (timbangan) sudah sudah jelaslah kiranya meyakinkan kita bahwa Mizan itu benar- benar adanya, dan mizan ini sangat akurat dalam menimbang, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun. Allah Ta’ala berfirman:

“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pada hari Kiamat, mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (Diriwayatkan oleh al-Hakim dan dinilai shohih oleh al-Albani dalam Silsilah As-Silsilah Ash-Shohihah, no. 941).


Berapa Besar Ukuran Timbangan?

Mizan di hari Kiamat adalah sesuatu yang hakiki dan benar-benar ada. Ukurannya sangat besar, melebihi besarnya langit dan bumi. Seandainya langit dan bumi diletakkan dalam daun timbangannya, niscaya mizan tersebut akan tetap lapang / longgar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Pada hari Kiamat, mizan akan ditegakkan. Andaikan ia digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang. Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari hamba-hamba-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (Shahih, HR.  al-Hakim dan dinilai shohih oleh imam Al-Hakim, Adz-Dzahabi, al-Albani, dll. (Silsilah As-Silsilah Ash-Shohihah, no. 941).
.
Komentar para Ulama’:

قال أهل العلم : فمن رجحت حسناته على سيئاته فهو من أهل الجنة ومن رجحت سيئاته على حسناته استحق أن يعذَب في النار ومن تساوت حسناته وسيئاته كان من أهل الأعراف الذَين يكونون بين الجنة والنار لمدة على حسب ما يشاء الله عز وجل وفي النهاية يدخلون الجنة

Artinya:

Sebagian para Ulama’ berkata: “Barangsiapa yang kebaikannya lebih berat daripada keburukannya, maka ia termasuk ahlul Jannah, barangsiapa yang keburukannya lebih berat daripada kebaikannya maka ia termasuk ahli Neraka. Dan barangsiapa yang kebaikan dan keburukannya sama ketika di timbang, maka ia termasuk ahlul A’raf yaitu orang yang kemungkinan di masukkan ke Surga bisa jadi di masukkan ke Neraka, jika di Neraka maka ia akan disiksa dalam jangka waktu yang di kehendaki oleh Allah, namun pada akhirnya ia akan dimasukkan ke Surga.” (di sebutkan oleh Imam Thabari dalam Tafsirnya).

Mizan atau timbangan adalah alat untuk mengukur sesuatu berdasarkan berat dan ringan. Adapun mizan di akherat adalah sesuatu yang Allah letakkan pada hari Kiamat untuk menimbang amalan hamba-Nya. (Syarah Lum’atul I’tiqaad, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, hal. 120)


Apa Saja Yang Akan Di Timbang Di Hari Kiamat ?

Ada beberapa pendapat dari Ulama, diantaranya :
Pendapat Pertama, Yang Ditimbang Adalah Amal

Pendapat ini didukung oleh hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

“Ada dua kalimat yang ringan diucapkan oleh lisan, tetapi berat dalam timbangan (pada hari Kiamat), dan dicintai oleh ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih): Subhaanallohi wa bihamdihi dan Subhanallohil ‘Azhim.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 6406, 6682, dan Muslim, 2694).

Pendapat ini yang dipilih oleh Ibnu Hajar al-Ashqolani rahimahullah. Beliau berpendapat bahwa yang ditimbang adalah amal, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat ketika ditimbang (di hari Kiamat) daripada akhlak yang mulia.” (Diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad, no. 270 dan dinilai shohih oleh al-Albani dalam Shahiih al-Adab al-Mufrad, no. 204).
.
Pendapat Kedua, Yang Ditimbang Adalah Orangnya

Ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa yang ditimbang adalah orangnya. Berat atau ringannya timbangan tergantung pada keimanannya, bukan berdasarkan ukuran tubuh, berat badannya, atau banyaknya daging yang ada di tubuh mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya pada hari Kiamat nanti ada seorang laki-laki yang besar dan gemuk, tetapi ketika ditimbang di sisi Allah, tidak sampai seberat sayap nyamuk.”  Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ”Bacalah..

“Dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat.” (QS. Al-Kahfi: 105). (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4729 dan Muslim, no. 2785)

Abdullah ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu adalah seorang sahabat betisnya kecil. Tatkala ia mengambil ranting pohon untuk siwak, tiba-tiba angin berhembus dengan sangat kencang dan menyingkap pakaiannya, sehingga terlihatlah kedua telapak kaki dan betisnya yang kecil. Para sahabat yang melihatnya pun tertawa. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Apa yang sedang kalian tertawakan?” Para sahabat menjawab, “Kedua betisnya yang kecil, wahai Nabiyullah.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kedua betisnya itu di mizan nanti lebih berat dari pada gunung uhud.” (Shahih, HR. Ahmad dalam Musnad-nya, I/420-421 dan ath-Thabrani dalam al-Kabiir, IX/75. Hadits ini dinilai shohih oleh Imam Al-Arna’ut dalam Tahqiq Musnad Ahmad, Al-Haitsami dalam Majma’ Zawa’id, dan al-Albani dalam Silsilah Ash-Shohihah, no. 3192).
.
Pendapat Ketiga, Yang Ditimbang Adalah Lembaran Catatan Amal

Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Sungguh Allah akan membebaskan seseorang dari umatku di hadapan seluruh manusia pada hari Kiamat dimana ketika itu dibentangkan 99 gulungan catatan (dosa) miliknya. Setiap gulungan panjangnya sejauh mata memandang, kemudian Allah berfirman: ‘Apakah ada yang engkau ingkari dari semua catatan ini? Apakah para (Malaikat) pencatat amal telah menganiayamu?,’

Dia menjawab: ‘Tidak wahai Rabbku,’ Allah bertanya: ‘Apakah engkau memiliki udzur (alasan)?,’ Dia menjawab: ‘Tidak Wahai Rabbku.’ Allah berfirman: “Bahkan sesungguhnya engkau memiliki satu kebaikan di sisi-Ku dan sungguh pada hari ini engkau tidak akan dianiaya sedikitpun. Kemudian dikeluarkanlah sebuah kartu (bithoqoh) yang di dalamnya terdapat kalimat:
.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
.
Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang haq selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Lalu Allah berfirman: ‘Hadirkan timbanganmu.’ Dia berkata: ‘Wahai Rabbku, apalah artinya kartu ini dibandingkan seluruh gulungan (dosa) itu?,’ Allah berfirman: ‘Sungguh kamu tidak akan dianiaya.’
.
Kemudian diletakkanlah gulungan-gulungan tersebut pada satu daun timbangan dan kartu itu pada daun timbangan yang lain. Maka gulungan-gulungan (dosa) tersebut terangkat dan kartu (laa ilaaha illallah) lebih berat. Demikianlah tidak ada satu pun yang lebih berat dari sesuatu yang padanya terdapat Nama Allah.”
.
(Hadits diatas sanadnya Shahih, HR. Imam Tirmidzi, no. 2639, Ibnu Majah, no. 4300, Al-Hakim, 1/6, 529, dan Ahmad, no. II/213. Hadits ini dinilai shohih oleh Imam Al-Hakim, Adz-Dzahabi, Al-Arna’ut, al-Albani, dll. (Silsilah Ahaadiits ash-Shahiihah, no. 135)


Pendapat terakhir inilah yang dipilih oleh al-Qurthubi. Beliau mengatakan, “Yang benar, mizan menimbang berat atau ringannya buku-buku yang berisikan catatan amal…” (At-Tadzkirah, hal. 313)

Adapun yang shahih bahwasanya ketiga-tiganya diatas adalah benar, karena semuanya terdapat didalam hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam.

Tiga pendapat di atas tidak saling bertentangan satu sama lain. Sebagian orang ada yang ditimbang amalnya, sebagian yang lain ditimbang buku catatannya, dan sebagian yang lain ditimbang dirinya.

Syaikh Muhammad bin sholih al-’Utsaimin rahimahullah mengatakan bahwa secara umum yang ditimbang adalah amal perbuatannya, karena kebanyakan dalil-dalil menunjukkan bahwa yang ditimbang adalah amal perbuatan. Adapun timbangan buku catatan amal dan pelakunya, maka itu khusus untuk sebagian orang saja. (Syarah al-’Aqidah al-Wasithiyyah, hal. 390)


Inilah Amal yang dapat memberatkan timbangan

Ada beberapa amalan yang dapat memberatkan timbangan amal kebaikan kita sebagaimana Hadist-hadist Nabi , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 “Ada dua kalimat yang ringan di lidah, berat dalam timbangan dan disenangi oleh Yang Maha Pengasih, (yaitu) Subhanallahi wa bihamdih subhanallahil’adzim.” ( H.R. Bukhari Muslim )

 “ Bersuci itu adalah separuh iman, dan Al Hamdulillah itu memenuhi timbangan.” ( H.R. Muslim).

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Bustaan al waa'idzin wa Riyaadh al Saami'in menyebutkan Abu Hurairah Ra berkata : Rasulullah Saw Bersabda ," Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di Mizan dan dicintai al Rahman, ( kalimat itu adalah) Maha Suci Allah dan dengan segala pujian kepada-Nya. Maha Suci Dzat yang Maha Agung."

Ibnul Jauzi dalam kitabnya Bustaan al waa'idzin wa Riyaadh al Saami'in menyebutkan Diriwayatkan pula bahwa ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Saw. lantas dia berkata," Wahai Rasulullah, aku datang kepadamu agar kamu mau mengajari sebuah ilmu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menyelamatkan aku dari neraka." Maka rasulullah Saw bersabda kepadanya," maukah kamu aku beritahu tentang dua buah kalimat yang bisa memberatkan mizan, ringan dilisan, membuat al Rahman menjadi ridha dan menyebabkan setan murka? (Hendaklah) kamu mengatakan Subhanallah Walhamdulillah. sesungguhnya kedua kalimat tersebut dapat mendekatkan (seseorang yang mengucapkannya) ke Surga dan menjauhi neraka."


Wallahu a’lam bish-shawab  (Hanya Allah yang Maha tahu kebenarannya/ kesesuaiannya)


Read More
Kepanikan Manusia Diatas Titian Shirath Di Akhirat

Kepanikan Manusia Diatas Titian Shirath Di Akhirat



Dahsyatnya Jembatan Shirotol Mustaqim Di Akhirat- Suatu peristiwa yang dahsyat diakhirat adalah Melewati jembatan As Shirath , Setelah melewati masa yang begitu lama  di padang Mahsyar dan habis masa penghakiman, kemudian makhluk yang telah dihisab digiring untuk melalui titian Shirath yang terbentang menuju ke surga yang berada diatas Neraka Jahannam.


Ash-Shirath ( الصراط) secara bahasa ( etimologi ) berarti jalan . Sedangkan menurut istilah syar'i (terminologi) adalah jembatan yang dibentangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia menuju surga sesuai dengan amal perbuatan mereka didunia, Ash-Shirāth adalah jembatan (titian) yang terbentang di atas permukaan neraka Jahannam yang sangat licin, memiliki kait, cakar dan duri.

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda:

” Ash-shirat dibentangkan diatas punggung jahannam. Aku dan umatku yang pertama kali melewatinya. Hanya para rasul yang berhak berbicara pada hari itu. Do’a para rasul adalah :”Ya, Allah selamatkanlah mereka, selamatkanlah mereka”. Diatas Jahannam itu terdapat jangkar-jangkar yang bagaikan duri sa’dan. Tahukah kalian apa duri Sa’dan itu? [Sa'dan adalah sejenis tumbuhan yang dipenuhi dengan duri pada segala sisinya--penulis] Kami menjawab: Ya.Sungguh ia seperti duri Sa’dan. Hanya Allah sajalah yang mengetahui besarnya. Mereka semua akan diperlakukan sesuai dengan amal perbuatan mereka” (HR. Bukhari, kitabu riqaaq bab: Ash-Shirat adalah jembatan diatas Jahannam. Muslim no.182, kitabul Iman).

Orang yang pertama kali melewatinya adalah Nabi kita Muhammad saw, kemudian Muhammad berdiri di tepi shirath seraya berdoa, “Ya Rabbi, selamatkanlah, selamatkanlah!” [Diriwayatkan oleh Imam Muslim] Jika ada umat-Nya yang pernah menyekutukan Allah dengan kesyirikan besar dan belum bertaubat sebelum kematiannya, akan mengakibatkan kekekalan di dalam neraka.

Adapun orang-orang kafir dengan berbagai jenisnya, musyrikin, penyembah berhala, atheis dan yang lainnya, mereka itu akan langsung dimasukkan ke dalam neraka dan akan dibukakan ketujuh pintu Jahannam bagi mereka. Sesuai dengan surah Az Zumar: 71,

“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahanam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya. (Az-Zumar [39]:71)”

dan Surah Al-Hijr [15]:44,:

“Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka.(Al-Hijr [15]:44)


Wujud shirath

Dalam sebuah hadits panjang riwayat  Muslim dari Abu Hurairah radiyallahu anhu., Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam bersabda yang artinya :

“Dan diletakkan sebuah jembatan di atas neraka jahannam, lalu aku dan umatku menjadi orang pertama yang meniti di atasnya. Rasul-rasul berdoa pada hari itu : ‘Ya ALLAH, selamatkan, selamatkan.’ Di kanan kirinya ada pengait-pengait seperti duri pokok Sa’dan. Pernahkah kalian melihat duri pokok Sa’dan?” Para sahabat menjawab, “pernah, wahai Rasulullah.”

Baginda melanjutkan : “Sesungguhnya pengait itu seperti duri pohon Sa’dan, namun hanya ALLAH TA'ALA yang tahu besarnya. Maka ramai manusia yang disambar dengan pengait itu sesuai dengan amal perbuatannya di dunia.”

Suasana pada saat itu pastinya mengerikan. Suara teriakan, jeritan meminta tolong, tangisan, dan ketakutan terdengar dari pelbagai arah. Lebih mengerikan suara gemuruh api neraka dari bawah sirat yang siap menelan orang terjatuh ke dalamnya. Tidak henti-henti Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam dan nabi-nabi yang lain termasuk juga malaikat berdoa untuk keselamatan manusia,

“Ya ALLAH, Selamatkan, Selamatkan.”

Setiap muslim wajib menjadikan kepercayaan kepada perkara ini sebagai aqidahnya. Berkenaan dengan sifat titian ini,

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam pernah bersabda mafhumnya : “Ia ialah sebuah jalan yang sangat licin, kaki sulit sekali berdiri di atasnya.” (Riwayat  Muslim dari Abu Said Al-Khudri)


Bagaimana jarak perjalalan diatas Shirath?

Muhammad pernah bersabda: "Sesungguhnya Allah telah menciptakan shirath yang berada di atas neraka, yaitu jembatan yang terletak di tengah-tengah neraka Jahannam yang sangat licin dan dapat menggelincirkan. Jembatan ini mempunyai 7 gardu (pos), yang setiap gardu jaraknya sama dengan perjalanan 3000 tahun, seribu tahun berupa tanjakan yang tinggi, seribu tahun berupa dataran, dan seribu tahun berupa lereng yang curam. Dia lebih kecil dan lembut dari pada rambut, lebih tajam dari pada pedang, dan lebih gelap dibandingkan malam yang pekat. Setiap gardu mempunyai 7 cabang, setiap cabang bentuknya bagai panah yang ujungnya tajam. Duduklah setiap hamba di atas setiap gardu tersebut dan ditanyakan kepadanya tentang perintah-perintah Allah."


Beberapa pertanyaan diatas Shirath

Selama perjalanan di shirath, setiap seorang hamba akan ditanyakan tentang apa saja yang telah ia kerjakan selama hidupnya. Pertanyaan disetiap pos adalah sebagai berikut:

Pos pertama iman,

Pos kedua salat,

Pos ketiga zakat,

Pos keempat puasa,

Pos kelima haji dan umroh,

Pos keenam wudhu' dan mandi junub,

Pos ketujuh tentang sikap terhadap kedua orang tua, menyambung tali persaudaraan  dan penganiayaan terhadap sesama makhluk hidup.

Jika seorang hamba lolos dari semua pertanyaan-pertanyaan ini, maka mereka akan lewat dan jika tidak, maka ia akan dilemparkan ke dalam neraka dibawahnya. Dalam suatu riwayat diceritakan: Sesungguhnya ketika manusia melewati jembatan, maka api neraka berada di bawah telapak kaki mereka, ada yang berada di atas kepala mereka, ada yang berada di sebelah kanan dan kiri mereka, serta ada yang berada di belakang dan di depan mereka. Allah berfirman dalam Surah Maryam:

“...dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu, hal itu bagi Tuhanmu adalah kepastian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan membiarkan orang-orang yang zhalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (Maryam [18]:71-72).”

Sedangkan api neraka itu selalu menjilat tubuhnya, mulai dari kulit sampai dagingnya, sehingga orang yang lewat di atas jembatan itu bagaikan arang yang hitam, kecuali orang-orang yang selamat dari api neraka. Sebagian mereka ada yang melewati neraka tanpa disertai rasa takut terhadap apapun dari kesulitan dan tidak pula merasakan panasnya, hingga ia berkata pada akhir perjalanannya: "Dimanakah jembatan itu ?" Lalu dikatakan kepadanya: "Telah engkau lalui jembatan itu tanpa kesusasahan berkat rahmat Allah."


Sepuluh golongan manusia di shirath

Dari Abi Said Al-Khudriy radiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam : “…Maka orang mukmin akan melaluinya seperti kerdipan mata; (ada yang) seperti kilat dan taufan, seperti burung, seperti kuda dan tunggangan yang terbaik; maka yang berjaya selamat sampai, yang tersiat dihantar, yang terkait berada dalam neraka…” Sebahagian dari hadith riwayat Muslim

Rasulullah SAW bersabda dalam (Shahih, HR. Muslim) artinya:

“Lalu diutuslah amanah dan rahim (tali persaudaraan) keduanya berdiri di samping kiri-kanan shirath tersebut. Orang yang pertama lewat seperti kilat”. Aku bertanya: “Dengan bapak dan ibuku (aku korbankan) demi engkau. Adakah sesuatu seperti kilat?” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Tidakkah kalian pernah melihat kilat bagaimana ia lewat dalam sekejap mata? Kemudian ada yang melewatinya seperti angin, kemudian seperti burung dan seperti kuda yang berlari kencang. ”

Kaum Muslim akan dibentangkan shirath bagi mereka di atas Jahannam sehingga mereka melintasi di atasnya dengan kecepatan sesuai dengan kadar keimanan mereka waktu didunia. Manusia yang pertama kali menginjakkan kakinya di shirath adalah Muhammad, dia akan memimpin kumpulan-kumpulan umatnya. Kumpulannya terbagi menjadi 10 bagian, yaitu:
   
Kumpulan kesembilan dan kesepuluh tertinggal di atas shirath, mereka tidak diizinkan untuk menyeberang.

Dikatakan bahwa, di pintu surga, ada pokok yang mempunyai banyak dahan. Bilangan dahannya tidak terkira hanya Allah saja yang mengetahui. Di atasnya ada anak-anak yang telah mati semasa di dunia ketika umur mereka belum baligh (dewasa). Apabila mereka melihat orang tua mereka, mereka menyambutnya dan mengiringi mereka memasuki surga. Mereka memberikan gelas-gelas dan cerek serta tuala dari sutera.

Sungguh suasana peristiwa itu sangatlah mencekam. hingga Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa jika saat menyeberangi jembatan di atas neraka Jahanam itu seseorang tidak akan ingat orang lainnya sebab setiap orang sibuk memikirkan dirinya masing-masing.

Subhanallah,, sungguhlah dahsyat perkara itu, moga kita termasuk golongan yang mampu menyeberangi Jembatan Jembatan Sirotol Mustaqim dan dimasukkan kedalam surganya, amin ya Allah.

Wallahu a’lam bish-shawab  (Hanya Allah yang Maha tahu kebenarannya/ kesesuaiannya).


Read More