Hikmah Dan Keutamaan Membaca Alquran

Keutamaan Dan Hikmah Membaca Al quran - Al-Qur’an merupakan kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi agung kita Muhammad SAW dan petunjuk kita hidup di dunia dan di akhirat, Berikut beberapa hadist dari Rasulullah saw tentang keutamaan Pahala dari membaca dan mengamalkan Alqur'an :
Bacalah oleh kalian Al-Qur`an. Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya.” [HR. Muslim 804]
Dari Aisyah r.h.a berkata bahwa Rasulullah saw.bersabda , “Orang yang ahli dalam al Qur’an akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata membaca al Qur’an sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali.” (Hr. bukhari, Nasa’I, Muslim, Abu Daud, Tarmidzi, dan ibnu Majah)
Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda, “sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.” (Hr. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)
Dari Uqbah bin Amir r.a., ia menceritakan, “Rasulullah saw. Datang menemui kami di shuffah, lalu beliau bertanya, ‘Siapakah diantara kalian yang suka pergi setiap hari ke pasar Buth-han atau Aqiq lalu ia pulang dengan membawa dua ekor unta betina dari jenis yang terbaik tanpa melakukan satu dosa atau memutuskan tali silaturahmi?’ Kami menjawab, Ya Rasulullah, kami semua menyukai hal itu.’ Rasululullah saw. Bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian tidak kemasjid lalu mempelajari atau membaca dua buah ayat al Qur’an (padahal yang demikian itu) lebih baik baginya dari pada dua ekor unta betina, tiga ayat lebih baik dari tiga ekor unta betina, dan begitu pula membaca empat ayat lebih baik baginya daripada empat ekor unta betina, dan seterusnya sejumlah ayat yang dibaca mendapat sejumlah yang sama dari unta-unta.” (Hr. Muslim dan Abu Dawud)
Dari Abu Musa r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “perumpamaan orang mu’min yang membaca al Qur’an adalah seperti jeruk manis yang baunya harum dan rasanya manis. Perumpamaan orang mu’min yang tidak membaca al Qur’an adalah seperti kurma, tidak berbau harum tetapi rasanya manis. Perumpamaan orang munafik yang membaca al Qur’an adalah seperti bunga, baunya harum tetapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca al Qur’an seumpama buah pare, tidak berbau harum dan rasanya pahit.” (Hr. Bukhari, Muslim, Nasai, dan Ibnu Majah)
Dari Umar r.a berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Allah mengangakat derajat berapa kaum melalui kitab ini (al Qur’an) dan Dia merendahkan beberapa kaum lainnya melalui kitab ini pula.” (Hr. Muslim)
Dari Abu Hurairahr.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, Allah tidak pernah mendengarkan sesuatu dengan penuh perhatian sebagaimana Dia mendengarkan dengan penuh perhatian kepada seorang nabi yang melagukan al Qur’an.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Dari Utsman bin Abdullah bin Aus ats Tsaqafi r.a. dari kakeknya, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Bacaan al Qur’an seseorang tanpa melihat mushaf adalah seribu derajat (pahalanya), dan bacaannya dengan melihat mushaf adalah dilipatkan sampai dua ribu derajat.” (Hr. Baihaqi-Syu’abul Iman)
Dari Abdullah bin Umar r. huma. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya hati ini dapat berkarat sebagaimana berkaratnya besi bila terkena air.” Beliau ditanya “Wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkannya?” Rasulullah saw. bersabda, “Memperbanyak mengingat maut dan membaca al Qur’an.” (Hr. Baihaqi)
Dari Abdur Rahman bin Auf r.a. dari Nabi saw.. “Ada tiga hal yang akan berada di bawah naungan Arasy Ilahi pada hari kiamat: (1) al Qur’an yang akan membela hamba Allah dan ia mempunyai zhahir dan batin: (2) Amanat: dan (3) Silaturahmi yang akan berseru, “Ingatlah! Siapa yang menghubungkan aku, maka Allah menghubunginya, dan siapa yang memutuskan aku, maka Allah memutuskannya.” (Dikutib dari Kitab Syarhus Sunnah).
Dari Abdullah bin Umar r.huma. berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “(pada hari Kiamat kelak) akan diseur kepada ahli al Qur’an, ‘Bacalah dan teruslah naik, bacalah dengan tartil seperti yang engkau telah membaca dengan tartil di dunia, karena sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca.” (Hr. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ibnu Haban)
Dari Abu Dzar r.a., ia menceritakan, “Aku pernah berkata pada Rasulullah saw., ‘Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat! ‘Rasulullah saw. bersabda, ‘Hendaklah engkau bertakwa kepada Allah Swt., karena takwa adalah akar dari setiap urusan.’ Saya berkata lagi, ‘Wahai Rasulullah, tambahkan wasiat untukku!’ Rasulullah pun bersabda, ‘Hendaklah engkau membaca al Qur’an, karena sesungguhnya al Qur’an itu nur bagimu di muka bumi dan bekal yang disimpan di langit.” (Hr. Ibnu Habban)
Dari Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “barangsiapa membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka baginya satu hasanah (kebaikan) dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.” (Hr. Tirmidzi).
Dari Mu’adz al Juharni r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “barangsiapa membaca al Qur’an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada dirumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?” (Hr. Ahmad dan Abu Dawud)
Dari Ali karramallaahu wajhah, ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca al Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah Swt. akan memasukannya ke dalam Surga dan allah menjaminnya untuk member syafaat kepada sepuluh orang keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (Hr. Ahmad dan Tirmidzi)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Pelajarilah al Qur’an dan bacalah ia, karena sesungguhnya perumpamaan al Qur’an bagi orang yang mempelajarinya, lalu membacanya dan mengamalkanny adalah seperti sebuah wadah terbuka yang penuh dengan kasturi, wanginya semerbak menyebar keseluruh tempat. Dan perumpamaan orang yang belajar al Qur’an, tetapi ia tidur sementara al Qur’an berada di dalam hatinya adalah seperti sebuah wadah ayng penuh dengan kasturi tetapi tertutup.” (Hr. Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, dan Ibnu Hiban)
Dari Aisyah r.ha. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Membaca al Qur’an di dalam shalat lebih utama daripada membaca al Qur’an di luar shalat, membaca al Qur’an diluar shalat lebih utama daripada tasbih dan takbir, tasbih lebih utama daripada sedekah, sedekah lebih utama daripada shaum, dan shaum adalah perisai dari api neraka.” (Hr. Baihaqi- Syu’abul Iman)
Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, melainkan diturunkan ke atas mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat mengerumuni mereka, dan Allah Swt. menyebut-nyebut mereka di kalangan (malaikat) yang ada disisinya.” (Hr. Muslim dan Abu Dawud)
Dari Anas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabatnya bertanya, “Siapakah mereka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang istimewa-Nya.” (Hr. nasai, Ibnu Majah, Hakim, dan Ahmad)
Baca juga disini : HIKMAH DAN KEUTAMAAN MEMBACA AYAT KURSI
Dari Ubaidah al Mulaiki r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Wahai ahli-ahli al Qur’an, janganlah kalian menggunakan al Qur’an sebagai bantal dan bacalah al Qur’an dengan sebenar-benarnya bacaan pada malam dan siang hari, sebarkanlah ia, bacalah ia dengan suara merdu, dan pikirkanlah isi kandungannya! Mudah-mudahan kalian beruntung. Janganlah kalian meminta disegerakan upahnya (didunia), karena ia mempunyai ganjaran (diakhirat).” (Hr. Baihaqi – Syu’abul Iman)
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat pada malam hari, maka pada ia tidak akan dicatat dalam golongan orang-orang yang lalai.” (Hr. Hakim, shalih menurut syarat Muslim).
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa menjaga shalat-shalat fardhu, maka tidak akan dicatat dalam golongan orang-orang yang lalai. Dan barangsiapa membaca seratus ayat pada malam hari, maka ia akan dicatat dalam golongan orang-orang yang taat.” (Hr. Ibnu Khuzaimah, Hakim, Shahih menurut syarat Bukhari Muslim).
Masih banyak lagi Dalil dan hadist tentang keutamanaan- keutamaan Dan Hikmah dari Membaca Al Quran, Semoga kita selalu diberikan hidayah oleh Allah SWT untuk senantiasa beribadah kepadaNya dengan benar dan baik yang diiringi dengan sunnah Rosululloh Muhammad SAW. AMIN
0 Response to "Hikmah Dan Keutamaan Membaca Alquran"
Posting Komentar