Seorang Ibu Dengan Satu Mata
Ibuku cuma mempunyai satu mata. Saat saya tumbuh dewasa saya membencinya sebab hal tersebut. Saya merasa risih dan tidak suka ketika teman-temanku disekolah melihat Ibuku yang hanya mempunyai satu mata itu. Saya tidak suka bagaimana anak-anak lainnya menatapnya serta memalingkan muka dengan jijik. Ibuku bekerja dengan dua pekerjaan untuk menafkahi keluarga, tapi saya malah malu dengan keadaannya serta tidak mau tampak berdekatan dengannya.
![]() |
Sumber : Pixabay.com |
Setiap kali ibu saya hadir untuk berkunjung ke sekolah Saya, rasa-rasanya saya ingin dia menghilang. Saya rasakan gelombang kedengkian pada wanita yang membuat saya jadi bahan tertawaan sekolah. Dalam satu waktu, saat saya ingin meluapkan kemarahan tersebut, saya bahkan juga sempat menyampaikan pada ibu saya jika saya ingin dia mati saja. Saya betul-betul tidak perduli mengenai perasaannya.
Sesudah saya tumbuh dewasa, saya lakukan apa pun sekuat tenaga untuk menghindari diri dari ibuku. Saya belajar dengan keras serta mendapatkan pekerjaan keluar negeri, yang kemudian saya tidak akan berjumpa dengannya lagi. Saya menikah serta mulai membesarkan keluargaku sendiri. Saya merasa letih berjuang dengan pekerjaan serta keluarga, untuk menyiapkan kehidupan yang nyaman untuk anak-anakku terkasih. Saya bahkan juga tidak pikirkan ibuku lagi.
Akan tetapi tidak diduga, suatu hari ibuku hadir untuk berkunjung ke rumahku . Muka bermata satunya membuat anak-anak saya takut, serta mereka mulai menangis. Saya geram pada ibuku sebab muncul mendadak tidak memberitahukan saya sebelumnya, dan saya melarang dia masuk. Lalu saya berkata : “Jangan pernah kembali ke rumah saya dengan kehidupan keluarga baru saya..!”. Saya berteriak, tetapi ibu saya cuma diam serta mohon maaf, lantas pergi tiada dapat berbicara lagi.
Dalam satu saat, satu undangan untuk reuni sekolah membawa saya pulang kembali pada kampung halaman sesudah beberapa puluh tahun lamanya. Saya tidak dapat menghindari untuk berkendara melalui rumah waktu kecilku serta singgah ke gubuk tua itu. Tetangga saya menyampaikan kepadaku jika ibuku telah wafat serta tinggalkan surat untukku.
Beginilah isi surat ibu :
“Anakku sayang :
Pertama- tama Ibu mesti mengawali surat ini dengan mohon maaf sebab sudah berkunjung ke rumahmu tiada pemberitahuan serta menakuti anak-anakmu yang cantik. Ibu sangat menyesal sebab ibu ini wanita yang bikin malu kamu serta mengakibatkan sumber penghinaan bagimu, saat kamu masih kecil sampai tumbuh dewasa.
Ibu sudah tahu jika kamu tentu akan tiba kembali pada kota ini untuk reuni sekolah. Ibu mungkin sudah tidak akan ada ditempat ini saat kelak kamu hadir, serta ibu fikir itu adalah waktu yang tepat untuk memberitahumu sebuah insiden yang berlangsung saat kamu masih kecil.
Tahukah kamu, anakku sayang? Ketika kamu masih kecil Kamu telah mengalami sebuah kecelakaan serta kehilangan satu mata. Ibu begitu terpukul sebab selalu pikirkan bagaimana nasib anakku jika anak ibu terkasih tumbuh hanya dengan satu mata. Ibu ingin kamu bisa lihat dunia yang indah ini dengan penglihatan yang sempurna, Oleh karena itulah ibu memberi kepadamu mata sebelah ibu.
Anakku sayang, ibu tetap memilikimu serta akan tetap mencintaimu dari lubuk hati ibu yang terdalam. Ibu belum pernah menyesali ketetapan ibu untuk memberi mata ibu. Serta ibu terasa tenang saat ibu dapat memberi kamu potensi untuk nikmati hidup ini dengan sempurna.
Dari : Ibumu tersayang.”
Setelah membaca surat dari ibu, air mataku menetes. Saya begitu menyesal dan mempersalahkan diriku sendiri, kenapa dahulu saya belum pernah sedikitpun berlaku baik pada ibu. Saya bahkan juga tega meninggalkan dia dari kehidupanku, walau sebenarnya ibu tetap ada untuk menyayangi dan membantuku.
PESAN YANG BISA DIAMBIL DARI KISAH INI :
Jangan sampai anda menyakiti perasaan orangtua. Sebab anda tidak tahu apa yang sudah dikerjakan oleh orangtua anda hingga anda dapat tumbuh dan mejadi seperti saat sekarang ini. Serta anda tidak pernah tahu kapan orang yang anda cintai akan tinggalkan anda untuk selamanya. Semoga kisah ini bermanfaat buat kita semua....
Sumber :
https://successbefore30.co.id/
0 Response to "Seorang Ibu Dengan Satu Mata"
Posting Komentar